Virus ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain, baik melalui kontak langsung dengan cairan hidung, maupun melalui udara yang terpolusi. Walaupun RSV hanya akan menimbulkan gangguan ringan pada orang dewasa, namun tidak demikian pada bayi lho!
Resiko terkena bronkitis akan meningkat jika terdapat faktor-faktor berikut pada bayi:
Sering berada di sekitar perokok
Usia bayi kurang dari 6 bulan
Hidup di lingkungan yang padat penduduk
Kurang konsumsi ASI
Lahir prematur
Gejala bronkitis
Biasanya dimulai dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) ringan
Dalam 2-3 hari bisa semakin parah yang disertai batuk berdesis
Napas bayi tersengal-sengal
Bayi terlihat panik dan gelisah
Pada kasus yang parah, bayi akan membiru dan ini merupakan situasi yang gawat
Cuping hidung bayi akan terlihat membesar setiap kali menarik napas
Otot-otot antara tulang rusuk akan tertarik setiap kali menarik napas
Terapi yang Dapat Membantu
- Menepuk-nepuk dada bayi
- Konsumsi cairan yang cukup, selain ASI, untuk bayi diatas 6 bulan Anda bisa memberikan air jeruk hangat atau jus apel hangat
- Menghisap uap air bisa membantu mencairkan dahak kental yang bisa menyebabkan bayi Anda tersedak. Anda bisa menggunakan alat semacam Humidifier untuk ini
- Banyak beristirahat
- Jangan biarkan orang merokok di dekat bayi Anda
Biasanya gejala ini akan berkurang dalam waktu 1 minggu dan kesulitan bernapas akan berkurang dalam waktu 3 hari. Angka kematian bayi akibat penyakit ini tidak sampai 1 %.
Kapan Anda Sebaiknya Menghubungi Tenaga Medis?
Hubungi tenaga medis jika bayi yang terkena bronkitis:
Menjadi lesu
Kulit, kuku, atau bibirnya membiru
Bernapas dengan napas yang sering dan pendek
Terkena pilek yang memburuk tiba-tiba
Kesulitan bernapas
Cuping hidung membesar dan otot rusuknya tertarik setiap bernapas
Akhir kata, penyakit ini sebenarnya relatif mudah dicegah, selama Anda dan keluarga menjaga higienitas lingkungan tinggal Anda… Terimakasih sudah membaca: Bronkitis Pada Bayi
Kasih sumber dong min itu dr siapa dan th berapa
ReplyDelete