Saturday, May 26, 2012

Bronkitis Pada Bayi

Bronkitis biasanya menyerang anak dibawah usia 2 tahun, terutama bayi berusia 3-6 bulan. Penyebab utamanya adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan terkadang bisa juga disebabkan oleh virus seperti Adenovirus, Influenza dan Parainfluenza.

Virus ini bisa berpindah dari satu orang ke orang lain, baik melalui kontak langsung dengan cairan hidung, maupun melalui udara yang terpolusi. Walaupun RSV hanya akan menimbulkan gangguan ringan pada orang dewasa, namun tidak demikian pada bayi lho!
Resiko terkena bronkitis akan meningkat jika terdapat faktor-faktor berikut pada bayi:

    Sering berada di sekitar perokok
    Usia bayi kurang dari 6 bulan
    Hidup di lingkungan yang padat penduduk
    Kurang konsumsi ASI
    Lahir prematur

Gejala bronkitis

    Biasanya dimulai dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) ringan
    Dalam 2-3 hari bisa semakin parah yang disertai batuk berdesis
    Napas bayi tersengal-sengal
    Bayi terlihat panik dan gelisah
    Pada kasus yang parah, bayi akan membiru dan ini merupakan situasi yang gawat
    Cuping hidung bayi akan terlihat membesar setiap kali menarik napas
    Otot-otot antara tulang rusuk akan tertarik setiap kali menarik napas

Terapi yang Dapat Membantu

  • Menepuk-nepuk dada bayi
  • Konsumsi cairan yang cukup, selain ASI, untuk bayi diatas 6 bulan Anda bisa memberikan air jeruk hangat atau jus apel hangat
  • Menghisap uap air bisa membantu mencairkan dahak kental yang bisa menyebabkan bayi Anda tersedak. Anda bisa menggunakan alat semacam Humidifier untuk ini
  • Banyak beristirahat
  • Jangan biarkan orang merokok di dekat bayi Anda

Biasanya gejala ini akan berkurang dalam waktu 1 minggu dan kesulitan bernapas akan berkurang dalam waktu 3 hari. Angka kematian bayi akibat penyakit ini tidak sampai 1 %.
Kapan Anda Sebaiknya Menghubungi Tenaga Medis?

Hubungi tenaga medis jika bayi yang terkena bronkitis:

    Menjadi lesu
    Kulit, kuku, atau bibirnya membiru
    Bernapas dengan napas yang sering dan pendek
    Terkena pilek yang memburuk tiba-tiba
    Kesulitan bernapas
    Cuping hidung membesar dan otot rusuknya tertarik setiap bernapas

Akhir kata, penyakit ini sebenarnya relatif mudah dicegah, selama Anda dan keluarga menjaga higienitas lingkungan tinggal Anda… Terimakasih sudah membaca: Bronkitis Pada Bayi

Gejala Bronkitis

Gejala

Gejalanya berupa:
  • batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
  • sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
  • sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
  • bengek
  • lelah
  • pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
  • wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
  • pipi tampak kemerahan
  • sakit kepala
  • gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak napas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi napas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia. Terimakasih sudah membaca: Gejala Bronkitis

Friday, May 18, 2012

Bronchitis Akut

Tips Dan Gejala Bronchitis Akut Dan Bronchitis Kronis , Radang Cabang Tenggorokan (Bronchitis) A. Yang akut:
Ribuan kuman mengintai di dalam rongga hidung dan tenggorokan, siap untuk mencari jalan ke dalam saluran pernapasan dan menimbulkan kesusahan. Dalam banyak hal, radang cabang tenggorokan yang akut berkembang karena komplikasi dari sakit selesma. Bagi anak-anak, pembesaran adenoida dan radang tonsil dapat menyebabkan serangan radang cabang tenggorokan yang akut dan bertubi-tubi Sebagai orang dewasa dapat menolak penyakit ini. Sebagian lagi, alergislah yang memegang peranan.

Terkena dingin karena pakainan yang tidak memadai dapat juga menyebabkan radang cabang tenggorokan. Bila mana daya tahan tubuh menurun, maka kuman itu mengambil kesempatan menerobos jaringan-jaringannya. Radang cabang tenggorokan ini adalah komplikasi biasa dari campak, demam berdarah, batuk rejan, flu, demam tipus dan penyakit infeksi lainnya. Khlor dan gas lainnya, begitu juga wangi-wangian yang kebetulan diolah dalam pabrik atau laboratori. semuanya dapat mengakibatkan radang canamg tenggorokan yang parah.
Gejala-gejala penyakit ini yang akut ialah ; demam ringan, sakit kepala ringan, rasa dingin, suara parau dan bunyi napas mendesah, batuk yang membandel dan "Rasa muntah" di belakang tulang dada. Kalau batuk itu menyerang, berkurang rasa tidak enak di belakang tulang dada itu. Biasanya, radang cabang tenggorokan akut ini berlangsung beberapa hari, tetapi dapat juga bertahan sampai menjadi kronis.

Tips yang harus anda lakukan:
 1. KAlau di sertai demam, penderita dicurigai mengidap penyakit radang paru-paru, dan dia harus diperiksa     secara medis.

  2. Selama demam itu belum sembuh, baringkanlah pasien itu di atas tempat tidur di dalam ruangan yang agak hangat, dan menjaga suhu dalam kamar itu tetap setabil.
  3. Dia harus berhenti merokok.
  4. Kalau timbul kesulitan dalam pernapasan atau dadanya bagian tengah sangat sesak, biarlah dia menghirup uap air tiga kali sehari.
  5. Taruhlah kompres uap di atas dada pasien dua kali sehari, dan taruhlah kompres lembab di atas dada sepanjang malam sambil menjaga tubuhnya jangan sampai kedinginan.
  6. Sekali sehari selama dua hari, rendamlah kakinya di dalam air panas sewaktu mengadakan pendemahan, Teruslah melakukan pengobatan ini sampai sipasien mengeluarkan kringat jangan sampai kedinginan.
  7. Kalau tidak ada perubahan tertentu selama dua hari, mintalah nasehat dokter. Mungkin dia akan memberikan resep obat batuk atau obat antibiotika ata sulfa untuk mengatasi infeksi.
  8. Kalau bronchitis itu timbul karena komplikasi penyakit lain, atau kalau ditimbulkan oleh gas atau nyala api yang dihirup, maka sangat pentinglah memangil dokter. Terimakasih sudah membaca: Bronchitis Akut

Penyebab Bronkitis

Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia)
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
Sinusitis kronis
Bronkiektasis
Alergi
Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
Berbagai jenis debu
Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
Tembakau dan rokok lainnya.


Gejalanya berupa:
batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
bengek
lelah
pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
pipi tampak kemerahan
sakit kepala
gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak napas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi napas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia. Terimakasih sudah membaca: Penyebab Bronkitis

Bronkitis Pada Anak

Bronkitis adalah suatu peradangan tenggorok atau bronchus yang merupakan saluran udara ke paru-paru. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun misalnya penyakit jantung, penyakit paru-paru, asma,  atau dengan daya tahan buruk seperti penderita HIV, AIDS dan penderita usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Bronkitis adalah salah satu syarat utama bagi pasien yang mencari perawatan medis. Hal ini ditandai dengan peradangan pada saluran bronkial atau bronkus, saluran udara yang membentang dari trakea ke dalam saluran udara kecil dan alveoli. Bronkitis kronis didefinisikan secara klinis sebagai batuk dengan dahak dahak selama 3 bulan dalam setahun selama jangka waktu 2 tahun berturut-turut. Bronkitis kronis dikaitkan dengan hipertrofi dari kelenjar penghasil lendir ditemukan di mukosa saluran udara kartilaginosa besar. Sebagai kemajuan penyakit, keterbatasan aliran udara progresif terjadi, biasanya dalam hubungan dengan perubahan patologis emfisema. Kondisi ini disebut penyakit paru obstruktif kronis.
Ketika seorang pasien stabil mengalami pemburukan klinis mendadak dengan volume dahak meningkat, nanah dahak, atau memburuknya sesak napas, ini disebut sebagai eksaserbasi akut dari bronchitis kronis, selama kondisi selain tracheobronchitis akut dikesampingkan.
Pemicu bronkitis mungkin agen infeksi, seperti virus atau bakteri, atau agen tidak menular, seperti merokok atau menghirup polutan kimia atau debu. Bronkitis biasanya terjadi dalam pengaturan penyakit pernapasan bagian atas, oleh karena itu diamati lebih sering pada musim dingin. Alergen dan iritan dapat menghasilkan gambaran klinis yang serupa. Asma bisa keliru didiagnosis sebagai bronkitis akut jika pasien tidak memiliki riwayat asma. Dalam satu studi, sepertiga dari pasien yang telah ditentukan untuk memiliki serangan berulang dari bronkitis akut akhirnya diidentifikasi memiliki asma. Umumnya, bronkitis adalah diagnosis yang dibuat oleh mengesampingkan kondisi lain seperti sinusitis, faringitis, tonsilitis, dan pneumonia.
Bronkitis akut dimanifestasikan dengan batuk dan, sesekali, produksi dahak yang berlangsung selama tidak lebih dari 3 minggu. Meskipun bronkitis tidak boleh diperlakukan dengan antimikroba, sering sulit untuk menahan diri dari resep mereka. Akurat pengujian dan pengambilan keputusan mengenai protokol yang mungkin manfaat dari terapi antimikroba akan berguna tapi saat ini tidak tersedia.
Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia) Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun.
Etiologi
Virus pernafasan adalah penyebab paling umum bronkitis akut, dan merokok adalah disangkal penyebab utama bronkitis kronis.
Virus dan infeksi pada becterial bronkitis akut
Virus yang paling umum termasuk influenza A dan B, parainfluenza, virus pernapasan, dan coronavirus, meskipun agen etiologi yang diidentifikasi hanya pada sebagian kecil kasus.
Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang disebabkan oleh spesies Mycoplasma, Chlamydia pneumoniae, Streptococcus pneumoniae, Moraxella catarrhalis, dan Haemophilus influenzae, dan oleh virus, seperti influenza, parainfluenza, adenovirus, rhinovirus dan virus RSV. Paparan terhadap iritasi, seperti polusi, bahan kimia, dan asap tembakau, juga dapat menyebabkan iritasi bronkial akut.
Bordetella pertussis harus dipertimbangkan pada anak yang tidak lengkap divaksinasi, meskipun penelitian semakin melaporkan bakteri ini sebagai agen penyebab pada orang dewasa juga
Merokok dan penyebab lain dari bronkitis kronis
Merokok disangkal penyebab utama bronkitis kronis. Faktor risiko umum untuk eksaserbasi akut dari bronkitis kronis adalah usia lanjut dan volume ekspirasi rendah paksa dalam satu detik (FEV1).
Sebagian besar (70-80%) eksaserbasi akut bronkitis kronis diperkirakan karena infeksi pernapasan.
Diperkirakan jumlah rokok bahwa merokok untuk 85-90% dari bronkitis kronis dan penyakit paru obstruktif kronis. Studi menunjukkan bahwa merokok pipa, cerutu, dan ganja menyebabkan kerusakan serupa. Merokok merusak gerakan silia, menghambat fungsi makrofag alveolar, dan menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia dari kelenjar lendir yang mensekresi. Merokok juga dapat meningkatkan daya tahan saluran udara melalui penyempitan otot vagally dimediasi halus. Kecuali beberapa faktor lain dapat diisolasi sebagai iritan yang menghasilkan gejala, langkah pertama dalam menangani bronkitis kronis bagi pasien untuk berhenti merokok.
Tingkat polusi udara telah dikaitkan dengan masalah kesehatan pernapasan meningkat di antara orang yang tinggal di daerah bencana. The Air Pollution and Respiratory Health Branch of the National Center for Environmental Health directs the fight of the US Centers for Disease Control and Prevention mempunyai kampanye bersama dalam melawan penyakit pernapasan yang terkait dengan polusi udara.
Menurut laporan the Healthy People 2000, setiap tahun di Amerika Serikat, biaya kesehatan dari paparan polutan luar ruangan udara jarak dari $ 40 sampai $ 50 miliar, dan 50.000 sampai 120.000 kematian prematur diperkirakan berhubungan dengan paparan polutan udara. Selain itu, laporan itu menyatakan bahwa mereka dengan pengalaman asma lebih dari 100 juta hari kegiatan terbatas, biaya yang berhubungan dengan asma melebihi $ 4 miliar, dan sekitar 4.000 orang meninggal dari kondisi setiap tahun.
Eksposur pekerjaan spesifik yang berhubungan dengan gejala bronkitis kronis. Daftar agen meliputi batubara, diproduksi serat vitreous, kabut minyak, semen, silika, silikat, osmium, vanadium, asap las, debu organik, knalpot mesin, asap kebakaran, dan asap rokok pasif.
Epidemiologi
Menurut perkiraan dari wawancara nasional diambil oleh Pusat Statistik Kesehatan Nasional tahun 2006, sekitar 9,5 juta orang, atau 4% dari populasi, didiagnosis dengan bronkitis kronis. Statistik ini mungkin meremehkan prevalensi penyakit paru obstruktif kronik sebanyak 50%, karena banyak pasien mengecilkan gejala mereka, dan kondisi mereka tetap tidak terdiagnosis.
Sebuah overdiagnosis bronkitis kronis oleh pasien dan dokter juga telah menyarankan, namun. Para bronkitis Istilah ini sering digunakan sebagai deskripsi umum untuk batuk spesifik dan self-terbatas, sehingga salah meningkatkan insiden meskipun pasien tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis.
Dalam sebuah penelitian, bronkitis akut dipengaruhi 44 dari 1000 orang dewasa per tahun, dan 82% dari episode terjadi di musim gugur atau musim dingin. Sebagai perbandingan, 91 juta kasus influenza, 66 juta kasus flu biasa, dan 31 juta kasus lainnya akut infeksi saluran pernapasan atas terjadi tahun itu.
Bronkitis akut adalah umum di seluruh dunia dan merupakan salah satu dari 5 alasan utama untuk mencari perawatan medis di negara-negara yang mengumpulkan data tersebut. Tidak ada perbedaan dalam distribusi rasial dilaporkan, meskipun bronkitis lebih banyak terjadi pada populasi dengan status sosial ekonomi rendah dan pada orang yang tinggal di daerah perkotaan dan industri maju.
Dalam hal gender-spesifik kejadian, bronkitis mempengaruhi laki-laki lebih dari perempuan. Di Amerika Serikat, hingga dua pertiga pria dan seperempat wanita memiliki emfisema pada kematian. Meskipun ditemukan pada semua kelompok usia, bronkitis akut yang paling sering didiagnosis pada anak-anak muda dari 5 tahun, sedangkan bronkitis kronis lebih umum pada orang tua dari 50 tahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
Sinusitis kronis
Bronkiektasis
Alergi
Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
Berbagai jenis debu
Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
Tembakau dan rokok lainnya.
Manifestasi Klinis
Paparan zat-zat beracun dan merokok. Pasien dengan bronkitis kronis sering kelebihan berat badan dan sianosis. Awalnya, batuk hadir di bulan musim dingin. Selama bertahun-tahun, batuk berlangsung dari kenaikan kambuh berkenaan dgn musim dingin untuk abadi, dan mukopurulen dalam frekuensi, durasi dan keparahan yang meningkatkan ke titik dyspnea exertional.
Batuk adalah gejala yang paling umum diamati. Ini dimulai pada awal perjalanan dari banyak infeksi saluran pernafasan akut dan menjadi lebih menonjol sebagai penyakit berkembang. Bronkitis akut dapat dibedakan dari infeksi saluran pernapasan atas selama beberapa hari pertama, meskipun batuk yang berlangsung lebih dari 5 hari mungkin menyarankan bronkitis akut
Pada pasien dengan bronkitis akut, batuk umumnya berlangsung dari 10-20 hari. Produksi dahak dilaporkan dalam sekitar setengah pasien yang batuk terjadi. Dahak mungkin jelas, kuning, hijau, atau bahkan darah-biruan. Sputum purulen dilaporkan pada 50% orang dengan bronkitis akut. Perubahan warna dahak adalah karena peroksidase dirilis oleh leukosit dalam dahak, sehingga warna saja tidak dapat dianggap indikasi infeksi bakteri.
Demam adalah tanda yang relatif tidak biasa dan, jika disertai dengan batuk, menunjukkan baik influenza atau pneumonia. Mual, muntah, dan diare jarang terjadi. Kasus yang parah dapat menyebabkan malaise umum dan nyeri dada. Dengan keterlibatan trakea parah, termasuk gejala terbakar, nyeri dada substernal yang berhubungan dengan pernapasan, dan batuk.
Gejala-gejala penyakit ini yang akut ialah ; demam ringan, sakit kepala ringan, rasa dingin, suara parau dan bunyi napas mendesah, batuk yang membandel dan “Rasa muntah” di belakang tulang dada. Kalau batuk itu menyerang, berkurang rasa tidak enak di belakang tulang dada itu. Biasanya, radang tenggorokan akut ini berlangsung beberapa hari, tetapi dapat juga bertahan sampai menjadi kronis.
Dispnea dan sianosis tidak diamati pada orang dewasa kecuali pasien telah mendasari penyakit paru obstruktif kronik atau kondisi lain yang mengganggu fungsi paru-paru.
Gejalanya bronkitis dapat berupa:
batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
bengek atau mengi atau sesak
lelah
pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
wajah, telapak tangan
selaput lendir yang berwarna kemerahan
pipi tampak kemerahan
sakit kepala
gangguan penglihatan.
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak napas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi napas mengi, terutama setelah batuk. Bisa terjadi pneumonia. Terimakasih sudah membaca: Bronkitis Pada Anak

Penyakit Bronkitis

Bronkitis (Bronchitis; Inflammation - bronchi) adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).

Penyakit bronkitis biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.

Bronkitis
PENYEBAB

Penyebab Bronkitis infeksiosa adalah virus, bakteri dan (terutama) organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).

Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:
Sinusitis kronis
Bronkiektasis
Alergi
Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
- Berbagai jenis debu
- Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin
- Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
- Tembakau dan rokok lainnya.

GEJALA

Gejala bronkitis berupa:
- batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
- sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
- sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
- bengek
- lelah
- pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
- wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
- pipi tampak kemerahan
- sakit kepala
- gangguan penglihatan.

Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.

Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.

Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.

Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.
Sering ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.

Bisa terjadi pneumonia.
DIAGNOSA

Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir.
Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
- Tes fungsi paru-paru
- Gas darah arteri
- Rontgen dada.

PENGOBATAN

Pengobatan bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan Aspirin atau asetaminofen; kepada anak-anak sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

Berikut penggunaan obat untuk bronkitis :

Antimikroba

Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru-paru.

Penelitian telah difokuskan pada individu sehat (kecuali pasien dengan asma) atau pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Antimikroba tampak memberikan manfaat yang kecil untuk merawat pasien dengan PPOK, dan trimethroprim-sulfamethoxazole tetap menjadi pilihan yang baik dan murah. Amoksisilin dan doksisilin merupakan alternative yang baik. Oleh karena itu memperluas penggunaan antimikroba pada pasien asma dan pasien dengan cadangan kardiopulmoner yang terbatas adalah masuk akal.

Anti mikroba yang bisa digunakan adalah

Amoxicillin, Amoxicullin dan clavulanat, Erythromycin, Azithromycin, Tetracycline, Cefditoren, Trimethoprin sulfamethoxazole, Levofloxacin, Clarithromycin dan Doxycycline.



Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik.



Antitusiv dan ekspektoran

Ekspektoranmemberikan efek yang baik.

Guaifenesin dengan dextromethorphan, senyawa ini mengobati batuk kecil yang disebabkan dari iritasi bronkus dan tenggorokan.

Codein/guaifenesin, Prototipe antitusif kodein telah digunakan dengan sukses dalam beberapa batuk kronis dan yang diinduksi, tetapi data klinis kurang memadai untuk infeksi saluran pernapasan atas.



Bronkodilator

Penelitian telah menunjukkan keuntungan untuk menggunakan bronkodilator dan lebih baik dibanding antibiotic untuk menghilangkan gejala bronchitis.

Bronkodilator ynag digunakan untuk bronkitis antara lain Salbutamol, Metaproterenol sulfat,  Theophylline,  dan Ipratropium.



Kortikosteroid sistemik (Prednisolone, Prednisone)

Untuk pasien dengan kekambuhan akut dari bronchitis kronis, cara cepat pemberian kortikosteroid sistemik dapat diberikan dan terbukti efektif.



Kortikosteroid inhalasi (Beclomethasone, Fluticasone, Budesonide)

Kortikosteroid adalah obat anti inflamasi paling ampuh. Bentuk inhalasi secara topical aktif, diserap dengan tidak baik, dan sering menyebabkan efek samping. Pada pasien bronchitis kronis yang stabil, pengobatan dengan agonis beta kerja panjang ditambah dengan kortikosteroid inhalasi dapat mengatasi batuk kronis.



Anti virus (Zanamivir, Rimantadine, Oseltamivir dan Peramivir)



Analgesik antipiretik (Ibuprofen, Acetaminophen)

Analgesik dan antipiretik sering membantu dalam mengurangi nyeri dan demam akibat penyakit.


PENCEGAHAN

Jika Anda telah sering mengalami serangan bronkitis atau berulang, ppenyebabnya mungkin sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin, lembab - khususnya dikombinasikan dengan polusi udara atau asap rokok - dapat membuat Anda lebih rentan terhadap bronkitis akut. Ketika masalah menjadi berat, Anda mungkin perlu untuk mempertimbangkan perubahan di mana dan bagaimana Anda hidup dan bekerja.

Langkah-langkah ini juga dapat membantu menurunkan risiko bronkitis dan melindungi paru-paru secara umum:

    Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan risiko bronkitis kronis dan emphysema.
    Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu. Semakin sedikit Anda terkena virus yang menyebabkan bronkitis, semakin rendah risiko Anda mendapatkannya. Hindari kerumunan orang selama musim flu.
    Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari influenza, virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari flu, yang pada gilirannya, dapat mengurangi risiko bronkitis.
    Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia Anda lebih dari 60 tahun atau Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru, perlu dipertimbangkan melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai vaksin Prevnar dapat membantu melindungi anak-anak terhadap pneumonia. Kami menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 hingga 5 tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang memiliki kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil dan ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika Anda memiliki radang paru-paru atau lebih lima tahun yang lalu menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa Anda mendapatkan satu lagi.
    Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata Anda.
    Ketika praktek, memakai masker. Jika Anda harus menghabiskan banyak waktu di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk memakai masker yang menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi. Terimakasih sudah membaca: Penyakit Bronkitis
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...